JAKARTA - Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Irene Umar, memperluas peluang kreator muda melalui penguatan data, riset, dan publikasi ekosistem ekonomi kreatif nasional. Kolaborasi ini dilakukan bersama Whiteboard Journal untuk mendorong literasi dan partisipasi generasi muda di industri kreatif.
“Kolaborasi lintas sektor dan media kreatif menjadi kunci untuk membuka peluang lebih luas bagi kreator muda. Dengan riset dan publikasi yang tepat, kita dapat memperkuat literasi ekonomi kreatif sekaligus mendorong generasi muda menjadi penggerak industri kreatif nasional,” ujar Wamen Ekraf Irene dalam keterangan pers yang diterima, Rabu, 24 Desember 2025.
Dalam kerja sama ini, Wamen Ekraf menekankan pentingnya memperluas akses kreator muda ke sponsor dan program kreatif melalui kolaborasi hexahelix. Strategi ini diharapkan membantu generasi muda menjangkau peluang nyata dan mengembangkan karier di sektor kreatif.
Selain itu, penguatan ekosistem ekonomi kreatif berbasis data menjadi fokus utama Wamen Ekraf Irene. Informasi yang akurat dan mudah diakses akan membantu kreator mengambil keputusan lebih tepat dan mendorong pertumbuhan industri kreatif berkelanjutan.
Pendekatan End-to-End untuk Meningkatkan Kesempatan Kreator
“Kami mendorong pendekatan end-to-end terlebih dahulu, mulai dari pemetaan data, publikasi, hingga pengaktifan program, sebelum melakukan survei yang lebih luas. Dengan cara ini, kreator memiliki panggung untuk menampilkan karya dan terhubung dengan peluang nyata,” tambahnya.
Platform seperti EKRAF Hub disebut sebagai salah satu sarana penting untuk mewujudkan hal ini. Melalui platform tersebut, kreator muda dapat mengakses data, publikasi, dan program yang dapat mempercepat pengembangan karier mereka.
Whiteboard Journal, media independen berbasis konten kreatif dan riset editorial, menjadi mitra strategis dalam kolaborasi ini. Media ini menyoroti beragam topik di ekosistem kreatif, termasuk seni, desain, musik, film, mode, dan budaya, serta mendukung literasi ekonomi kreatif di kalangan generasi muda.
Riset dan Publikasi Mendalam Dukung Literasi Kreator
Head of Content Whiteboard Journal, M. Hilmi Khoirul Umam, menyampaikan bahwa pihaknya fokus pada penyebaran konten kreatif dan riset mendalam. Pendekatan ini diharapkan memperkuat literasi ekonomi kreatif dan memberdayakan komunitas kreatif di Indonesia.
Dalam audiensi dengan Kementerian Ekraf, Whiteboard Journal mempresentasikan sejumlah inisiatif yang dapat dikolaborasikan. Inisiatif tersebut mencakup publikasi program, activation program untuk generasi muda, serta sistem data yang memetakan pelaku dan komunitas kreatif di seluruh Indonesia.
“Kami ingin memetakan wacana, menguatkan, dan memberdayakan komunitas kreatif melalui konten digital, artikel feature, serta publikasi berbasis riset yang reflektif. Dengan pendekatan ini, informasi tentang ekosistem ekonomi kreatif dapat lebih mudah diakses dan dipahami, sekaligus mendorong pengambilan keputusan berbasis bukti di industri kreatif,” ujarnya.
Hilmi menambahkan bahwa potensi kolaborasi lebih erat dengan pemerintah penting untuk memperkuat riset, publikasi, dan program. Kolaborasi ini diyakini dapat memperluas peluang kreator muda dan meningkatkan kualitas ekosistem ekonomi kreatif nasional.
Mendorong Kreator Muda Sebagai Penggerak Ekonomi Kreatif
Melalui audiensi ini, Kementerian Ekraf membuka ruang kolaborasi untuk memperkuat ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, berbasis data, dan berkelanjutan. Tujuannya adalah mendorong kreator muda lebih aktif terlibat dalam industri kreatif sebagai bagian dari strategi menuju Indonesia Emas 2045.
Wamen Ekraf Irene menekankan bahwa literasi dan akses data yang tepat menjadi kunci bagi kreator untuk berkembang. Informasi yang terstruktur membantu mereka mengambil keputusan strategis dan menemukan peluang kerja sama yang relevan dengan bakat dan bidang kreatif masing-masing.
Kolaborasi antara pemerintah dan media kreatif ini dianggap dapat mendorong generasi muda menjadi penggerak industri kreatif nasional. Dengan dukungan riset, publikasi, dan program activation, kreator muda dapat lebih mudah menampilkan karya dan mengakses sponsor serta peluang pasar.
Pemetaan data yang dilakukan juga membantu identifikasi potensi kreator di seluruh Indonesia. Hal ini memungkinkan pengembangan program yang lebih tepat sasaran dan relevan dengan kebutuhan komunitas kreatif di berbagai wilayah.
Selain itu, publikasi berbasis riset akan memperluas literasi kreator muda tentang tren dan dinamika industri kreatif. Dengan demikian, generasi muda dapat memahami peluang, risiko, dan strategi dalam menjalankan karier kreatif mereka.
Wamen Ekraf Irene menegaskan bahwa kolaborasi ini bertujuan membangun ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan. Semua kreator, baik yang berada di kota besar maupun daerah terpencil, diharapkan dapat memanfaatkan platform, data, dan program yang tersedia.
EKRAF Hub disebut sebagai contoh platform yang memfasilitasi kreator muda untuk terhubung dengan peluang nyata. Platform ini menjadi sarana penting dalam mendukung pengembangan industri kreatif berbasis data dan riset.
Whiteboard Journal juga berperan menyebarkan konten kreatif dan insight riset kepada masyarakat luas. Dengan pendekatan ini, informasi mengenai industri kreatif lebih mudah diakses, sehingga mendorong pengambilan keputusan berbasis bukti.
Kolaborasi ini sekaligus menegaskan peran generasi muda sebagai motor penggerak ekonomi kreatif nasional. Dengan akses yang lebih baik ke data, publikasi, dan peluang sponsor, kreator muda dapat berkembang lebih cepat dan profesional.
Melalui kerja sama ini, Kementerian Ekraf menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Pendekatan hexahelix diharapkan memperkuat ekosistem kreatif dan memberikan dampak nyata bagi perkembangan industri kreatif di Indonesia.
Dengan strategi ini, ekosistem ekonomi kreatif nasional diharapkan tumbuh lebih inklusif, berkelanjutan, dan berbasis data. Kreator muda pun akan memiliki panggung lebih luas untuk menampilkan karya mereka di tingkat nasional maupun internasional.