Krakatau Steel

Krakatau Steel Capai Laba Bersih Rp4,02 Triliun Kuartal III/2025

Krakatau Steel Capai Laba Bersih Rp4,02 Triliun Kuartal III/2025
Krakatau Steel Capai Laba Bersih Rp4,02 Triliun Kuartal III/2025

JAKARTA - Emiten baja pelat merah, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk., mencatatkan laba bersih sebesar US$24 juta atau setara Rp4,02 triliun per kuartal III/2025, berdasarkan kurs Rp16.770 per US$. Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan, menilai pencapaian ini mencerminkan momentum positif dari efektivitas restrukturisasi kewajiban dan peningkatan efisiensi operasional.

Menurut Akbar, pencapaian ini tidak terlepas dari keberhasilan program pelunasan dipercepat dengan keringanan (haircut). Program ini memberi ruang perbaikan signifikan terhadap struktur keuangan perseroan.

“Keberhasilan restrukturisasi yang tercermin dari laba, peningkatan produksi dan penjualan, serta penguatan struktur keuangan merupakan fondasi penting bagi Krakatau Steel untuk berkontribusi lebih besar dalam mewujudkan kemandirian industri baja nasional," kata Akbar melalui keterangan resmi, Rabu, 24 Desember 2025.

Selain itu, perseroan juga menyampaikan perlunya penyesuaian terhadap perubahan sejumlah asumsi signifikan sejak penandatanganan awal pada November 2024 hingga efektifnya Master Restructuring Agreement (MRA) 2024 pada Oktober 2025. Penyesuaian ini terkait rencana pengoperasian fasilitas secara mandiri dan bertambahnya kreditur peserta haircut.

Penyesuaian mencakup jadwal pembayaran kewajiban pokok Tranche A dan Tranche B serta perubahan lainnya yang dianggap penting untuk menjaga kesinambungan kinerja keuangan. Strategi ini menjadi bagian dari manajemen risiko perseroan.

Efisiensi dan Produksi Menunjukkan Perbaikan Signifikan

Dari sisi efisiensi, Krakatau Steel berhasil menurunkan biaya usaha sebesar 12 persen hingga kuartal III/2025 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan pengelolaan operasional yang lebih disiplin dan terukur.

Volume produksi baja konsolidasi juga menunjukkan hasil positif, tercatat sebesar 740.000 ton hingga kuartal III/2025. Angka ini meningkat dibandingkan periode yang sama 2024 yang hanya mencapai 540.000 ton.

Sejalan dengan peningkatan produksi, volume penjualan baja konsolidasi perseroan juga meningkat secara bertahap sepanjang tahun 2025. Perinciannya yakni 226.000 ton pada Kuartal I, 244.000 ton pada Kuartal II, dan 269.000 ton pada Kuartal III.

Akbar menilai tren ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan pasar. Hal ini sekaligus menunjukkan peran Krakatau Steel yang semakin penting dalam memenuhi kebutuhan baja nasional.

Optimisme Menghadapi Tahun 2026 dan Transformasi Bisnis

Dalam menyongsong 2026, perseroan memandang dinamika pasar sebagai bagian dari siklus yang terus dikelola secara prudent. Dengan fundamental usaha yang terus membaik, Krakatau Steel optimistis dapat mengelola perusahaan secara konsolidasi dengan nilai aset mencapai US$825,3 juta.

Kinerja operasional dan keuangan sepanjang tahun 2025 menunjukkan tren pemulihan dan penguatan berkelanjutan. Perseroan juga terus memperkuat infrastruktur pendukung bisnis baja melalui pengembangan kapasitas dermaga, steel integrated logistics, serta Kawasan Industri Krakatau seluas 2.000 hektar.

Transformasi model bisnis dilakukan dengan pengoperasian fasilitas Hot Strip Mill (HSM) dan Cold Rolling Mill (CRM) secara mandiri. PT Krakatau Baja Industri ditunjuk sebagai pelaksana operation and maintenance, sehingga perseroan dapat fokus pada pengelolaan rantai pasok terintegrasi.

Selain itu, perseroan berperan sebagai pengelola rantai pasok dan pelaksana penjualan produk akhir berupa Hot Rolled Coil (HRC) dan Cold Rolled Coil (CRC) kepada konsumen. Transformasi ini bertujuan menciptakan ekosistem industri baja terintegrasi dan mandiri.

Dukungan Pemegang Saham Memperkuat Likuiditas dan Transformasi

Keberhasilan transformasi dan kinerja positif Krakatau Steel tidak terlepas dari dukungan Danantara sebagai Pemegang Saham Seri B. Dukungan ini diwujudkan melalui pemberian Pinjaman Pemegang Saham (PPS) guna memenuhi kebutuhan modal kerja pengoperasian fasilitas HSM dan CRM.

Akbar mengatakan dukungan Danantara menjadi faktor penting dalam menjaga kelangsungan operasional. Hal ini memperkuat likuiditas sekaligus mendukung implementasi program efisiensi perusahaan.

Pinjaman dan dukungan pemegang saham memungkinkan perseroan fokus menjalankan agenda transformasi. Tujuannya adalah penguatan daya saing usaha secara berkelanjutan di tengah dinamika pasar nasional maupun global.

Krakatau Steel juga memanfaatkan momentum peningkatan produksi dan penjualan untuk memperkuat posisi pasar. Peningkatan kinerja ini menunjukkan kemampuan perseroan menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri baja yang terus berkembang.

Perseroan menekankan pentingnya efisiensi biaya, stabilitas operasional, dan pengelolaan rantai pasok. Langkah-langkah ini menjadi kunci untuk menjaga kinerja positif sekaligus meningkatkan kontribusi terhadap industri baja nasional.

Volume produksi yang meningkat menjadi indikator perbaikan proses produksi. Sementara peningkatan penjualan menunjukkan kepercayaan pasar terhadap kualitas produk perseroan.

Selain itu, pengembangan Kawasan Industri Krakatau dan fasilitas logistik terintegrasi menjadi fondasi bagi pertumbuhan jangka panjang. Infrastruktur ini mendukung kegiatan produksi, distribusi, dan ekspansi bisnis baja.

Transformasi bisnis yang dijalankan Krakatau Steel juga meliputi digitalisasi operasional dan pengelolaan rantai pasok. Strategi ini membantu meningkatkan efisiensi serta transparansi proses produksi dan distribusi produk.

Keberhasilan restrukturisasi, efisiensi, dan transformasi bisnis menunjukkan kesiapan perseroan menghadapi tantangan industri baja. Krakatau Steel menegaskan komitmen untuk tetap menjadi pemain utama di pasar nasional dan regional.

Dengan dukungan pemegang saham, penguatan operasional, serta strategi bisnis yang jelas, perseroan optimistis menghadapi 2026. Targetnya adalah meningkatkan kinerja, ekspansi pasar, dan kontribusi terhadap kemandirian industri baja nasional.

Seluruh pencapaian ini menjadi fondasi untuk memperkuat posisi Krakatau Steel sebagai produsen baja terkemuka di Indonesia. Transformasi yang berkelanjutan diharapkan menciptakan industri baja nasional yang lebih mandiri, efisien, dan kompetitif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index